DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI................................................................................................... i
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang............................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................... 1
C.
Tujuan............................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN
- Pengertian Mutu Pendidikan.................................................... 2
- Permasalahn Mutu Pendidikan.................................................
- Dasar-Dasar Mutu Pendidikan.................................................
- Prinsip-Prinsip Mutu Pendidikan..............................................
- Jaminan Mutu Pendidikan........................................................
- Sekolah Dengan Manajemen Mutu Total (MMT)...................
- Sistem Penjaminan Mutu Di Pergurun Tinggi..........................
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan..................................................................................... 14
B.
Saran............................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
|
BAB I
PENDAHULUAN
D.
Latar Belakang
Pendidikan yang bermutu, dalam arti menghasilkan lulusan
sesuai dengan harapan masyarakat, bain dalam kualitas pribadi, moral,
pengetahuan maupun kompetensi kerja menjadi syarat mutlak dalam kehidupan
masyarakat global yang terus berkembang saat ini dan yang akan datang. Dalam
merealisasikan pendidikan yang bermutu, dituntut penerapan program, mutu yang
berfokus pada upaya-upaya penyempurnaan mutu seluruh komponen dan kegiatan
pendidikan.
E.
Rumusan Masalah
1)
Bagaimanakah pengertian mutu pendidikan?
2)
Bagaimanakah dasar-dasar mutu pendidikan?
3)
Bagaimanakah prinsip-prinsip mutu pendidikan ?
F.
Tujuan
Adapun tujuan daripada pembelajaran ini adalah agar kita
lebih mengetahui tentang bagaimanakah menghasilkan pendidikan yang bemutu dan
baik sehingga apa yang diharapkan bisa tercapai.
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Mutu Pendidikan
Mutu adalah
sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan. Dalam sekolah
mutu, standar mutu ditetapkan untuk setiap rangkaian kerja didalam keseluruhan
proses kerja, bila pekerja mencapai standart mutu untuk masing-masing rangkaian
kerja, hasil akhirnya adalah sebuah produk bermutu. Saat membicarakan perbaikan
mutu pendidikan, sering kali yang dibicarakan adalah perbaikan peringkat
kenaikan kelas atau nilai rapor. Dalam sekolah yang bertepi seperti itu,
tanggung jawab perbaikan mutu pendidikan lebih banyak ada pada guru. Secara
umum para guru terfkus hany pada aspek pendidikan seorang siswa : membantu
siswa belajar dan mendapatkan pengetahuan. Bila mutu dimulai sebagai proyek
terisolasi di sekolah atau ruang kelas,
dan hal tersebut hamper mempengaruhi keseluruhan mutu pendidikan (Jerome
S Arcaro, 2005: 75-76).
Bagi setiap
institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu merupakan tugas yang
paling penting. Walupun demikian, ada sebagian orang yang menganggap mutu
sebagai sebuah konsep yang penuh dengan teka-teki. Dalam kehidupan sehari-hari,
kita akan melakukan apa saja untuk bias mendapatkan mutu, terutama jika mutu
tersebut sudah menjadi kebiasaan kita. Namun, ironisnya kita hanya bisa
menyadari keberadaan mutu tersebu saat mutu hilang. Satu hal yang bias kita
yakini adalah mutu merupakan suatu hal yang mebedakan antara yang baik dan yang
sebaliknya. Bertolak dari kenyatan tersebut, mutu dalam pendidikan akhirnya
merupakan hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan (Edward Sallis,
2006: 29-30).
- PERMASALAHAN MUTU PENDIDIKAN.
Program
mutu sebenarnya berasal dari dunia bisnis. Dalam dunia bisnis, baik yang
bersifat produksi maupun jasa, program mutu merupakan program utama sebab
kelanggengan dari kemajuan usaha sangat ditentukan oleh mutu sesuai dengan
permintaan dan tuntutan pengguna. Permintaan dan tuntutan pengguna terhadap
produk dan jasa layanan terus berubah dan berkembang sejalan dengan hal itu,
mutu produk dan jasa layanan yang diberikan harus selalu di tingkatkan. Dewasa
ini, mutu bukan hanya menjadi masalah dan kepedulian dalam bidang bisnis,
melainkan juga dalam bidang-bidang lainnya, seperti pemerintahan, layanan
social, pendidikan, bahkan bidang keamanan dan ketertiban sekalipun.
Banyak
masalah mutu dihadapi dalam dunia pendidikan, seperti mutu lulusan, mutu
pengajaran bimbingan dan latihan guru, serta profesionalisme dan kinerja guru.
Mutu-mut tersebut terkait dengan mutu manajerial para pimpinan pendidikan,
media, sumber belajar, alat dan bahan latihan, iklim sekolah, lingkungan
pendidikan, serta dukungan dari pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan.
Semua kelamahan mutu dari komponen-komponen pendidikan tersebut berujungh pada
rendahnya mutu lulusan.
Mutu
lulusan yang rendah dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti lulusan tidan
bisa melanjutkan studi, tidak dapat menyelesaikan studinya pada jenjang yang
lenih tinggi, tidak dapat bekerja atau tidak di terima di dunia kerja, diterima
bekerja tapi tidak berprestasi, tidak mengikuti perkembangan masyarakat, dan
tidak produktif akan menjadi beban masyrakat, menamabh biaya kehidupan dan
kesejahteraan masyarakat, serta memungkikan menjadi wara yang tersisih dari
masyarakat (Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: 8).
- DASAR-DASAR PROGRAM MUTU PENDIDIKAN
Untuk
melaksanakan program mutu diperlakukan
beberapa dasar yang kuat, yaitu sebagai berikut :
- Komitmen Pada Perubahan
pemimpin
atau kelompok yang ingin menerapkan program mutu harus memiliki komitmen atau
tekad untuk berubah. Pada intinya, peningkatan mutu adalah melakukan perubahan
ke arah yang lebih baik dan lebih berbobot.
- Pemahanan Yang Jelas Tentang Kondisi Yang Ada
banyak
kegagalan dalam melaksanakan perubahan karena melakukan sesuatu seelum sesuatu
itu jelas.
- Mempunyai Visi Yang Jelas Terhadap Masa Depan.
Hendaknya,
perubahan yang akan dilakukan berdasarkan visi tentang perkembangan, tantangan,
kebutuhan, masalah, dan peluang yang akan dihadapi pada masa yang akan datang.
Visi dapat menjadi pedoman yang akan membimbing tim dalam perjalanan
pelaksanaan program mutu.
- Mempunyai Rencana Yang Jelas.
Mengacu
pada visi, sebuah tim menyusun rencana dengan jelas. Rencana menjadi pegangan
dalam proses pelaksanaan program mutu. Rencana harus selalu di up-date
sesuia dengan perubahan. Tidak ada program mutu yang terhenti (stagna) dan
tidak ada dua program yang identik karena program mutu selalu berdasarkan dan
sesuai dengan kondisi lingkungan. Program mutu merefleksikan lingkungan
pendidikan dimana pun ia berada (Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: 8-9).
- PRINSIP-PRINSIP PENINGKATAN MUTU
PENDIDIKAN
Mutu
merupakan topic penting dalam diskusi tentang pendidikan sekarang ini. Dalam
diskusi tersebut boleh jadi muncul gagasan berbeda mengenai mutu sebanyak
jumlah sekolah yang ada. Mutu menciptakan lingkungan bagi pendidik, orang tua,
pejabat pemerintah, wakil-wakil masyarakat dan pemuka bisnis untuk bekerja sama
guna memberikan kepada para siswa sumber-sumber daya yang di butuhkan unuk
memenuhi tantangan masyarakat, bisnis dan akademik sekarang dan masa depan.
Adapun
prinsip-prinsip yang perlu dipegang dalam menerapkan program mutu pendidikan di
antaranya sebagai berikut :
- Peningkatan mutu pendidikan menuntut kepemimpinan professional dalam bidang pendidikan. Manajemen mutu pendidikan merupakan alat yang dapat digunakan oleh para professional pendidikan dalam memperbaiki sistem pendidikan bangsa kita.
- Kesulitan yang dihadapi para professional pendidikan adalah ketidak mampuan mereka dalam menghadapi “kegagalan sistem” yang mencegah mereka dari pengembangan atau penerapan cara atau proses baru untuk memperbaiki mutu pendidikan yang ada.
- Peningkatan mutu pendidikan harus melakukan loncatan-loncatan. Norma dan kepercayaan lama harus diubah. Sekolah harus belajar bekerja sama dengan sumber-sumber yang terbatas. Para professional pendidikan harus membantu para siswa dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan guna bersaing di dunia global.
- Mutu pendidikan dapat diperbaiki jika administrator, guru, staf, pengawas dan pimpinan kantor Diknas mengembangkan sikap yang terpusat pada kepemimpinan, team work, kerja sama, akuntabilitas, dan rekognisi.
- Kunci utama peningkatan mutu pendidikan adalah komitmen pada perubahan. Jika semua guru dan staf sekolah telah memiliki komitmen pada perubahan, pimpinan dapat dengan mudah mendorong mereka menemukan cara baru untuk memperbaiki efisiensi, produktivitas dan kualitas layanan pendidikan. Guru akan menggunakan pendekatan yang baru atau model-model mengajar, membimbing dan melatih dalam membantu perkembangan siswa. Demikian juga staf administrasi, ia akan menggunakan proses baru dalam menyusun biaya, menyelesaikan masalah, dan mengembangkan program baru.
- Banyak professional di bidang pendidikan yang kurang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam menyiapkan para siswa memasuki pasar kerja yang bersifat global. Ketakutan terhadap perubahan atau takut melakukan perubahan akan mengakibatkan ketidaktahuan bagaimana mengatasi tuntutan baru (Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: 10).
- Program peningkatan mutu dalam bidang komersial tidak dapat dipakai secara langsung dalam pendidikan, tetapi membutuhkan penyesuaian-penyesuaian dan penyempurnaan. Budaya, lingkungan, dan proses kerja tiap organisasi berbeda. Para professional pendidikan harus dibekali oleh program yang khusus dirancang untuk menunjang pendidikan.
- Salah satu komponen kunci dalam program mutu adalah system pengukuran. Dengan menggunakan system pengukuran memungkinkan para professional pendidikan dapat memperlihatkan dan mendokumentasikan nilai tambah dari pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan, baik terhadap siswa, orang tua, maupupn masyarakat.
- Masyarakat dan manajemen pendidikan harus menjauhkan diri dari kebiasaan menggunakan “program singkat”, peningkatan mutu dapat dicapai melalui perubahan yang berkelanjutan tidak dengan program-program singkat (Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: 11).
- JAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Jaminan
mutu adalah sebuah cara memproduksi produk yang bebas dari cacat dan kesalahan.
Tujuannya, dalam istilah Philip B. Crosby, adalah menciptakan produk tanpa
cacat (zero defects). Jaminan mutu adalah pemenuhan spesifikasi produk
secara konsisten atau menghasilkan produk yang selalu baik sejak awal (right
first time every time). Mutu barang atau jasa yang baik dijamin oleh
system, yang dikenal sebagai system jaminan mutu, yang memposisikan secara
tepat bagaimana produksi seharusnya berperan sesuai dengan standart. Standart-standart
mutu diatur poleh produser-produser yang ada dalam system jaminan mutu (Edward
Sallis, 2006: 58)..
Mutu
(Kualitas) pendidikan bukan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya, dia
merupakan hasil dari suatu proses pendidikan, jika suatu proses pendidikan
berjalan baik, efektif dan efisien, maka terbuka peluang yang sangat besar
memperoleh hasil pendidikan yang bermutu. Mutu pendidikan mempunyai kontinum
dari rendah ke tinggi sehingga berkedudukan sebagai suatu variabel, dalam
konteks pendidikan sebagai suatu sistem, variabel kualitas pendidikan dapat
dipandang sebagai variabel terikat yang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
kepemimpinan, iklim organisasi, kualifikasi guru, anggaran, kecukupan fasilitas
belajar dan sebagainya. Edward Salis (2006 : 30-31) menyatakan :
“ada banyak sumber mutu
dalam pendidikan, misalnya sarana gedung yang bagus, guru yang terkemuka, nilai
moral yang tinggi, hasil ujian yang memuaskan, spesialisasi atau kejuruan,
dorongan orang tua, bisnis dan komunitas lokal, sumberdaya yang melimpah,
aplikasi teknologi mutakhir, kepemimpinan yang baik dan efektif, perhatian
terhadap pelajar an anak didik, kurikulum yeng memadai, atau juga kombinasi
dari faktor-faktor tersebut”
pernyataan di atas
menunjukan banyaknya sumber mutu dalam bidang pendidikan, sumber ini dapat
dipandang sebagai faktor pembentuk dari suatu kualitas pendidikan, atau faktor
yang mempengaruhi kualitas/mutu pendidikan. Dalam hubungan dengan faktor
berpengaruh pada kualitas pendidikan, hasil studi Heyman dan Loxley
tahun 1989 (Mintarsih Danumihardja 2004 : 6) menyatakan bahwa factor guru,
waktu belajar, manajemen sekolah, sarana fisik dan biaya pendidikan memberikan
kontribusi yang berarti terhadap prestasi belajar siswa. Hasil Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan dana untuk penyelenggaraan proses
pendidikan di sekolah menjadi salah satu factor penting untuk dapat memenuhi
kualitas dan prestasi belajar, dimana kualitas dan prestasi belajar pada
dasarnya mengagambarkan kualitas pendidikan.
Sementara
itu Nanang Fatah (2000 : 90) mengemukakan upaya peningkatan
mutu dan perluasan pendidikan membutuhkan sekurang-kurangnya tiga factor utama
yaitu (1) Kecukupan sumber-sumber pendidikan dalam arti kualitas tenaga
kependidikan, biaya dan sarana belajar; (2) Mutu proses belajar mengajar yang
mendorong siswa belajar efektif; dan (3) Mutu keluaran dalam bentuk
pengetahuan, sikap ketrampilan, dan nilai-nilai. Jadi kecukupan sumber, mutu
proses belajar mengajar, dan mutu keluaran akan dapat terpenuhi jika dukungan biaya
yang dibutuhkan dan tenaga professional kependidikan dapat disediakan di
sekolah, dan semua ini tentu saja memerlukan sumberdaya pendidikan termasuk
biaya.
ada dua pertanyaan fundamental yang perlu di ungkapkan ketika
kita berusaha memahami mutu. Yang
pertama adalah, apa produknya? Dan kedua adalah siapakah pelanggannya?
Apa
produk dari pendidikan? Ada beberapa perbedaan pendapat tentang ini. Pelajar
atau peserta didik seringkali di anggap sebagai produk dari pendidikan. Dalam
pendidikan kita sering mengatakan seolah-olah pelajar adalah hasil dari
pendidikan, khusunya dengan merujuk pada penerapan disiplin dan cara bersikap
di institusi-institusi tertentu.
- SEKOLAH DENGAN MANAJEMEN MUTU TOTAL (MMT)
Manajemen
total dapat digunakan sebagai alat untuk membentuk ikatan antara sekolah, dunia
bisnis, dan pemerintah. Ikatan tersebut akan memungkinkan para professional di
sekolah atau daerah dilengkapi dengan sumber-sumber yang dibutuhkan dalam
pengembangan program mutu.
Manajemen mutu
total merupakan aspek utama dari manajemen total. MMT merupakan metodologi yang
mempermudah mengelolah perubahan, membentuk infrastruktur yang lebih fleksibel,
cepat merespon pada tuntutan perubahan masyarakat. Visi MMT dipusatkan pada menemukan
kebutuhan para pengguna lulusan (customer), persiapan melibatkan
masyarakat secara menyeluruh dalam program peningkatan mutu, system dukungan
yang memungkinkan guru, staf administrasi dan siswa dalam mengelolah perubahan
dan melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan dengan tujuan agar produk
sekolah menuju arah yang lebih baik.
Prinsip-prinsip sekolah dengan MMT :
1.berfokus pada customer
2.keterlibatan menyeluruh
3.pengukuran
4.pendidikan sebagai system
5.perbaikan yang berkelanjutan
- SISTEM
PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
“Penjaminan mutu pendidikan tinggi di perguruan
tinggi adalah proses penerapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan dan
pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholder
(mahasiswa, orang tua, dunia kerja, pemerintah, dosen, tenaga penunjang, serta
pihak lain yang berkepentingan) memperoleh kepuasaan”
Dengan demikian, penjaminan mutu diharapkan dilakukan
diseluruh perguruan tinggi dengan memperlihatkan butir-butir mutu yang
ditetapkan antara lain : kurikulum program studi, sumber daya manusia,
mahasiswa, proses pembelajaran, prasarana dan sarana, suasana akademik,
keuangan, penelitian, dan publikasi dan lain-lainnya.
Ada beberapa tahap proses penjaminan mutu pendidikan
diperguruan tinggi antara lain :
1.
Perguruan tinggi
melakukan evaluasi diri untuk mengetahui tantangan dan hambatan yang dihadapi,
kemudian melakukan tinjauan terhadap kesesuian visi dan misi dalam menjawab
tantangan dan hambatan tersebut, termasuk di dalamnya menetapkan visi dan misi.
2.
Perguruan tinggi mulai
melaksanakan penjaminan mutu dengan menerapkan manajemen mutu yang kemudian di
ikuti proses evaluasi dan revisi dari standar mutu melalui tolok ukur secara
berkelanjutan. Proses yang menjaga agar penjaminan ini secara konsisten
dilakukan adalah proses pengawasan dan evaluasi secara internal yaitu di dalam
proses tersebut memuat kegiatan audit, asesmen dan evaluasi.kegiatan ini
walaupun secara teori dipisah-pisah, namun secara praktis tidak dipisahkan
antara satu dengan yang lain.
3.
Penjaminan mutu
merupakan pekerjaan rutin yang berkesinambungan dan harus terus menerus
dilakukan dan bukan merupakan kegiatan yang bersifat ad hoc. Oleh
karenanya, proses pengawasan (monitoring) dan evaluasi perlu diterapkan secara
terus menerus penekanan bahwa kegiatan ini bukan mencari-carui kesalahan
melainkan untuk melakukan tindakan perbaikan terus menerus (Rinda Hedwig, 2007:
1-3).
BAB III
PENUTUP
C.
Kesimpulan
Jaminan
mutu adalah sebuah cara memproduksi produk yang bebas dari cacat dan kesalahan.
Mutu merupakan topic penting dalam diskusi tentang pendidikan sekarang ini.
Dalam diskusi tersebut boleh jadi muncul gagasan berbeda mengenai mutu sebanyak
jumlah sekolah yang ada. Mutu menciptakan lingkungan bagi pendidik, orang tua,
pejabat pemerintah, wakil-wakil masyarakat dan pemuka bisnis untuk bekerja sama
guna memberikan kepada para siswa sumber-sumber daya yang di butuhkan unuk
memenuhi tantangan masyarakat, bisnis dan akademik sekarang dan masa depan
D.
Saran
Dengan pembahasan kali ini diharapkan mahasiswa mau
untuk lebih meningkatkan pengetahuan mereka sehingga mampu untuk mengelola
komponen-komponen sekolah dengan baik guna meningkatkan mutu pendidikam dari pada
sekolah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arcaro,
Jerome S. Pendidikan Berbasis Mutu: Prinsip-Prinsip Perumusan Dan Tata
Langkah Penerapan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2005.
Hedwig,
Rinda. Sistem Penjaminan Mutu Di Perguruan Tinggi Monitoring Dan Evaluasi
Internal. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007
Sukmadinata,
Nana Syaodih, Prof. Dr. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah.
Bandung: PT Refika Aditama, 2006
Sallies,
Edward. Total Quality Management In Education. Jogjakarta: IRCiSoD, 2006.
JAMINAN MUTU
PENDIDIKAN
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah
Politik Dan
Etika Pendidikan

Oleh:
Ahmad Sholihin D01206168
Dosen:
Drs.
Mahmudi
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN
AMPEL
SURABAYA
2008
ijin copas yaa
BalasHapus